Sebuah Cerita Tanpa Koma!

Waktu berlalu tanpa peduli apa yang terjadi, tanpa peduli siapa pelakunya dan apa yang dilakukannya. Waktu memandang semuanya sama. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik hari ini, jangan harap akan menghasilkan yang terbaik hari esok. 24 jam seakan berlalu tanpa terasa bagi kami. Setiap detik waktu yang berjalan menjadi sebuah cerita tanpa koma. Puluhan ide dan cerita memberontak memenuhi otak menuntut untuk segera dituangkan dalam berita.

Tak ada batasan waktu bagi kami, tak ada koma dalam dunia kami. Dunia kami menuntut untuk selalu menghasilkan yang terbaik dan berkualitas. Meskipun sejenak melupakan masa indah hidup kami, semua itu demi mimpi kami untuk selalu menjadi yang terbaik. Kami bercerita tanpa koma, berlari mengejar realitas. Waktu dan pena setia menemani hidup kami. Karena dengan itu kami kuat.

Jika orang lain mati meninggalkan bangkai, kami tak akan mati. Kami menulis lembar demi lembar yang menjadi saksi dan kekuatan untuk tetap dikenang hingga kini. Menjadi saksi hidup kami dan mereka. Semuanya terekam indah dalam goresan pena. Kata-kata yang menjadi ekspresi indrawi, penekanan yang mewakili emosi, dan semua cerita yang menggambarkan kebahagiaan. Dengan harapan kami akan selalu bermanfaat bagi sesama dan tetap memberikan kontribusi positif bagi perkembangan media massa sekolah. (Red)

Jumat, 18 Maret 2011

Senja Merona

Kasih sayang adalah hal yang paling indah di dunia ini,Hidup bersama dan saling mengerti,tak ada lagi yang di inginkan kecuali ketulusan hati.
Aku masih ingat kata-kata itu,hadiah terakhir dari ayah untukku.Di makam ini kasih terbesarku beristirahat.Satu tahun berlalu,kasih tertinggiku meninggalkanku.Dan…sampai saat ini,aku belum bisa menghapus air mata batinku.
“Senja…Ayah sudah tenamg disini,hidup bersama bunda selamanya”Kata itu menyadarkanku,bukan hanya aku yang kehilangan Ayah tapi juga Fajar,kakakku.Kak Fajar adalah keluargaku yang masih tersisa,dia menyayangiku begitu pula aku.Aku tidak ingin kehilangannya.Aku tak ingin kehilangan Fajar,aku tak ingin menjauhkan dia dari

hidupku.Seperti apa yang aku lakukan pada Ayah dan Bunda.Bunda meninggal saat melahirkanku ke dunia ini,dan Ayah meninggal ketika mengantarku ke kampus.Air mataku terus mengalir,saat mengingat kejadian itu dengan jelas.Aku selalu berfikir,dunia ini kejam terhadap Senja bahkan tak berperasaan.
Aku bukan depresi atau gila,aku waras dan normal,hanya saja kesedihan dan rasa kehilangan yang membuatku seperti ini.

“Senja…kak Fajar berangkat ke kantor dulu”.Suara kak Fajar di luar pintu

kamarku.Ku habiskan waktuku disini,diruangan ini,di kamarku.Aku lupa sudah berapa lam aku meninggalkan kuliahku.Aku tak punya teman,aku tak punya semangat,yang kupunya hanyalah kak Fajar.
Tok…tok…tok…”Senja..ini kak Fajar,tolong buka pintu”ku langkahkan kakiku mendekati pintu dan…..”Happy birthday to you”nyanyian kak Fajar membuat air mataku menetes dan aku memeluknya erat.Malam ini di jadwalnya yang padat kak Fajar masih meluangkan waktu menyiapkan makan malam untuk merayakan ulang tahunku di taman belakang rumah.Moment ini mengingatkanku pada sosok ayah yang kental,satu tahun yang lalu.Dan itu membuatku menangis,lagi dan lagi.”Senja…ini hari special kamu,make a wish ya…”Senyum kak Fajar ramah.
Ayah dan kak Fajar selalu berkata hari ini adalah hari special untukku.Mereka sama sekali tidak menyalahkanku atas meninggalnya bunda.Sedangkan aku selalu menyalahkan diriku,tapi aku tidak bisa menghukum diriku sendiri.”kak Fajar saying Senja”kak Fajar memelukku.Begitu indah malam ini,aku tak ingin menyudahinya,tapi kak Fajar mrnyuruhku untuk beristirahat dan bersiap ke makam bunda besok pagi.”Kamu sekarang tidur ya”Kak Fajar mengecup keningku setelah merapikan tempat tidurku”Kak Fajar..mulai hari ini aku akan selalu tersenyum,aku nggak akan biarin air mata dan kesedihan yang berlarut menghantui hidup kita”.Kak Fajar membalasnya dengan tersenyum.
Aku bangun lebih awal.membuka tirai kamarku untuk mempersilakan sinarnya menerobos jendela kamarku.Udara pagi menghidupkan semangatku,dinginnya membangunkan ragaku.Aku menuju tempat meja makan dan menyiapkan sarapan untuk kak Fajar.”Walaupun aku nggak bisa masak,tapi tidak apalah roti dan selai pantaslah buat sarapan”Cengirku sendiri.Setelah semuanya selesai aku membangunkan kak Fajardan…”Kak Fajar udah lama berdiri di situ???”Tanyaku sambil tersenyum,melihat kak Fajar berdiri di tangga memperhatikanku dengan sedikit heran.”Cukup lama,Kak Fajar mau bangunin kamu,ech…ternyata orangnya udah nggak ada”jawabnya sambil tersenyum.Kami memulai hari dengan bercengkrama.It’s fun day.
Hari ini,kak Fajar mengajakku ke makam bunda”Kami datang bunda”Salam kak Fajar sambil mencium makam bunda,dan aku menabur bunga dengan segenap kasibh sayangku.Kuatnya angina pagi,menyibakkan rambutku,mengarahkan aklu pada tatapannya.Pertemuan itu nmembuat jantungku berdebar,darahku mengalir begitu cepat,dan matuku tak berkedip sedikitpun.
Tatapan itu membuatku gelisah.Aku bingung dengan apa yang aku rasa.Sulit ku artikan.Hari demi hari telah aku lalui,aku aktif kuliah lagi mengejar nilaiku,dan aku banyak menumui tatapan mata.Tapi…hanya tatapan mata itu yang aku ingin tau”Siapa gerangan pria pemiliknya?”.”Siapa?”Suara itu mengagetkanku,”Guntur,ngapain kamu disini?”Tanyaku ketus.”Aku pengen deket kamu,,ech,,kamu tadi ngomong apa??kok gak jelas sih”.”Apa-apaan sih kamu,nggak penting banget deh..”Aku berjalan menjahuinya.
Guntur adalah mahasiswa yang nggal henti-hentinya deketin aku beberapa hari ini.Kesal dengan keadaanku dan perilaku Guntur,aku terus marah-marah tanpa memperhatikan jalanku.
Brugghhh…!!!
“Sory aku tadi gak lihat”Aku kaget melihat tatapan mata itu dari dekat,aku benar-benar terpaku.
“Okey”Senyumnya…”Hey…!!!”Dia melambaikan tangan menyadarkanku
“Oh my god,sory”Aku salting.
“Awan”dia menyalurkan tangannya
“Oh…aku Senja” Kami bercengkrama hangat dan ternyata kami 1 fakultas.It’s surprised!!!
Ini adalah semangat baru,hari-hariku semakin menyenangkan.Aku sering bernyanyi,tersenyum,menari,bahkan belajar memasak.Aku menikmati hidupku,harus aku akui my life colorfull!!!
“Senja…”Suara kak Fajar mengagetkanku
“Iya”Jawabku sambil tersenyum
“Kak Fajar mau ngajak kamu diner”
“Sekarang?”
“Iya”
“Baiklah,wait a moment”sambil tersenyum lebar.Aku tak pernah merasa lelah dengan jadwal kuliah yang padat,mungkin itu semua karena Awan.Aku tersenyum tiada henti.Bahagia kini kurasa.
Kami tiba di restaurant favorit kami yang telah lama tidak kami kunjungi,selama ayah meninggal.Pelayannya masih memberi ramah senyum pada kami.
“Selamat malam mas Fajar dan mbak Senja kami turut berduka cita atas meninggalnya ayah kalian”Salam manager yang memang sudah akrab dengan kami.
“Terima kasih”Sahut kak Fajar sambil tersenyum.
“Kami masih ingat makanan favorit yang selalu anda pesanmohon tunggu sebentar”.
Kami menikmati makan malam walaupun terasa sepi tanpa ayah.Tapi kali ini aku tidak membiarkan air mataku jatuh lagi.Tiba-tiba pandanganku tersita,sekejap aku melihat dan mengenali pandangan itu.Dia mengawasi dan memperhatikanku.“Awan”
“Senja”Suara kak Fajar menyadarkanku..
“Kak kita pulang ya…aku sudah kenyang dan ngantuk”.Pintaku
“Baiklah”.
Aku bingung dan otakku terus berputar dengan pertanyaan yang sama”Kenapa Awan disana dan mengawasiku??”.
Tut…tut..tut..”Ada pesan masuk di hpku”
Aku membaca pesan tersebut dannn
”Guntur..??Ada apa ya..”
Aku kaget membaca pesan itu,ku coba mengulanginya dan menerjemahkannya.
“Aku tau kamu suka Awan,aku punya rahasia tentang dia”
“Apa maksud Guntur ya..???”Aku kaget dan bingung,aku harus telfon Guntur.
“Halo”Suara di seberang
“Guntur apa maksud kamu?”
“Aku akan cerita besok jam 6 pagi di kantin kampus”
“Tunggu…Guntur…halo…halo…,sial!!”
Dia benar-bemar nggak punya etika.Malam ini terasa berat untuk memejamkan mata,tatapan mata Awan dan kata-kata Guntur membuatku bingung.Aku benar-benar ngak ngerti.Malam berlalu begitu cepat dengan kegalauan fikiranku.Aku memulai hari di pagi yang begitu dingin.”Oke…semua sudah selesai,saatnya berangkat ke kampus”Aku berjalan ke kamar kak Fajar,dan…
“Senja…kamu mau kemana?”Tanya kak Fajar yang ada di belakangku.
“ehm…aku berangkat ke kampus dulu ya kak..”
“Tunggu Senja”
“Aku ada urusan kak,dada kak Fajar”Aku langsung berlari menuju mobilku.
Diotakku banyak pertanyaan tentang mereka berdua.
Dret…dret…dret…Hpku bergetar ada seseorang menelfon.
“Awan?”
“Senja…bisa nggak kita ketemu sekarang di taman belakang kampus?”Tanya Awan
“Iya bentar lagi aku kesana”Jawabku
“Thanks ya..”
Guntur dan Awan adalah teman 1 angkatanku yang baru aku kenal di semesteran ini,mereka berdua cukup aneh.
Aku sudah di ada di taman,berhenti sejenak duduk di kursi dekat air mancur,sambil menikmati dinginnya embun.
“Senja…”
“Awan..ada apa kamu ngajak ketemuan?”
“Ini…”Dia ngasih aku bingkisan.
“Apa ini?”
“Aku pergi dulu sampai ketemu di kelas”
“Memang cowok yang aneh”
Aku berjalan menelusuri lorong menuju kantin sambil memandangi bingkisan berbentuk persegi panjang pemberian Awan.
“Hhuuhh”Ku letakkan badanku di bangku kecil yang ada di kantin.Mataku tak henti-henti memandang sekitar menc ari sosok Guntur.
“Guntur benar-benar gila,dia nyuruh aku datang ke kantin pagi-pagi gini,mana kantin masih sepi lagi”Aku melirik jam yang ada di tanganku,menunjukkan pukul 06.30,rasa penasaranku semakin menjadi-jadi ketika memperhatikan bingkisan ini.Perlahan aku mulai membuka bungkisan itu,dan….
“Love at first sight”Ternyata dalam bingkisan itu adalah sebuah novel.
“Dooorrr”Suara itu datang tiba-tiba dan mengagetkanku.
“Guntur,kenapa sich kamu hoby banget ngagetin aku?”Kesalku
“Sory..sory..”
“Oke..sekarang kamu certain maksud kamu kemarin!!”
“Senja…aku tau kamu suka Awan,suka dengan tatapan matanya.Aku rasa sih wajar aja karena hampir semua cewek suka dengan Awan,terutama tatapannya.
“Apa maksud kamu?”
“Dia…Awan sudah punya tunangan”
Oh my god,aku ngerasa dunia runtuh nimpa aku.Cowok yang aku suka,dia sudah punya tunangan.Tapi kenapa dia ngasih aku novel dengan judul itu???Cinta pada pandangan pertama.
Hari-hariku kembali begitu buruk,aku berhasil menahan air mataku menetes lagi,tapi bodohnya aku tak kuasa membuang novel pemberian Awan.Aku berusaha menjauhi Awan,dan menghabiskan waktu dengan Guntur,walaupun sebenarnya aku tidak bisa jauh dan menghilang dari tatapan Awan.
“Senja…”Suara itu terdengar di telingaku
“Tunggu,,aku mau ngomong”Ucapnya
Aku berlari,bahkan aku takut jika apa yang aku lakukan selama ini sia-sia,aku tau dia punya orang lain.
“Senja..”Dia memegang tanganku,dan aku jatuh dalam pelukannya…so…sweet beibe,,oh my god,,aku deg degan banget.
“Lepasin aku”Bentakku
“Kenapa akhir-akhir ini kamu jauhin aku?Apa kamu udah baca novel itu?Lalu apa jawaban kamu Senja?aku butuh kamu”
“Aku kaget,mendengar kata-kata Guntur”
“Aku tau Guntur udah ngomong apa aja sama kamu “
“Senja...”Guntur memanggilku
“Itu suara Guntur,tolong kamu baca novel itu”
“Iya…”Teriakku sambil melihat kepargian Awan.
Senja ini aku ada janji sam aGuntur,dia ngajak aku ngelihat senja di tempat favorit dia.Indah banget!!!.
“Senja..”
“Iya..”
“Di tempat ini,aku mau nyatuin tangan kita.Kamu mau jadi cewk aku gak?”
Baru kali ini aku lihat wajah Guntur seserius itu,tatapannya tajam banget.
“Aku..”
“Kamu gak harus jawab sekarang,aku akan nunggu sampai kamu siap kasih jawaban ke aku”Senyumnya lekat.
Guntur nganter aku sampai kerumah.Guntur sama Awan beda banget.Ech tunggu…
“Love at first sight”Apa hubungan novel ini dengan perkataan Awan tadi?
Pertanyaan itu membuat otakku terus berputar saat aku membuka lembar demi lembar novel itu,dan…
“Surat???”
Senja…
Aku tau kamu pasti udah di kasih tau Guntur kalau aku udah punya tunangan.Guntur tau semua tentang aku karena Guntur itu sepupu aku.Guntur selalu iri sama aku,tapi kamu harus tau,tunangan aku udah meninggal,dan aku kira kamu tau.Sejak ketemu sama kamu,aku suka sama kamu.Apa kamu mau jadi cewek aku?Aku akan terima apapun keputusan kamu.
Awan..
Oh my god,mereka berdua bersaudara?dan…mereka sama-sama nembak aku?
“Senja”Kak Fajar memanggilku
“Iya”Aku enjawab sambil menyembunyikan surat dari Awan.
“Kamu kenapa”
“a…a…a..aku ngantuk mau tidur,jadi kak Fajar mending keluar aja ya..”Senyumku sambil menggiring kak Fajar keluar kamarku.
“Senja..kamu merona”senyum kak Fajar sambil menyentuh pipiku.
Aku berkaca,aku merasa sngat bahagia.Perasaan yang selama ini aku pendam,ternyata berbalas.Tapi…bagaimana dngan Guntur?apa yang harus aku katakana?.
Malam telah berganti Fajar dan matahari terbit malu-malu.
“Pagi…”Sapa kak Fajar di meja makan
“Pagi juga kak Fajar”
“Ayo cepat sarapan”Senyumnya
“Oh iya Senja nanti kita lunch ya ditempat biasa”Ajak kak Fajar.
“Iya kak Fajar,jam 12 ya..”Jawabku sambil tersenyum.
Kami berbincang akrab pagi itu,dan waktu mengharuskan kami mengentikan pembicaraan pagi itu.
Setibanya di kampus seperti biasa dan memang selalu seperti ini bnanyak lorong yang aku lewati sendiri hanya sendiri.Ku coba lohat sekeliling untuj mencari sosok Awan.
“Hei..”
“Guntur…kamu itu kebiasaan deh datang nggak di antar pulang selalu nganter”Usilku
“Heheheh…gimana?”Tanyanya
Aku dan Guntur duduk di taman kampus dan membicarakan masalah kemarin.Suasana mulai hening,kali ini tak ada yang memulai pembicaraan.Aku tak tau harus ngomong apa Sama Guntur,mulutku kaku,dan….
“Aku nggak bisa Guntur,aku…”
“Kamu suka Awan,iya kan?”Potongnya
“Aku…”
Aku tau Guntur nggak terima keputusanku,dia lari pergi menjauh dariku,dan aku tak bisa berbuat apa-apa.
Kali ini aku sendirian karena aku telah menyuruh Guntur pergi.Hari ini selama kuliah aku tak melihat Awan sama sekali,sosoknya begitu langka entah mengapa aku terus mencarinya.
Aku memutuskan meninggalkan kampus dan memenuhi ajakn kak Fajar.Sepanjang perjalanan otakku tersita pada sosok Awan,hanya dia tamu fikiranku.Aku sudah sampai di restorant favoritku dan kak Fajar.Aku memasuki restaurant dan mencari kak Fajar,tapi aku kaget.
“Senja….”Sapanya
Kak Fajar nggak sendiri dan…
“Awan”sejenak aku berfikir
Karena aku begitu mengenal tatapan pria itu,dia berdiri dan menyambutku dengan senyum ramahnya.
“Silakan”dia menyiapkan kursi untukku.
Aku malu melihat kak Fajar tersenyum dan mengisyaratkan kalu pipiku merona.Aku tak menyangka kalau mereka berdua saling mengenal dan cukup akrab.Aku tak bisa berkata apapun karena aku tau pipiku yang merona telah mengisyaratkan padanya.Kak Fajar hanya tersenyum melihatku dan…
“Aku mau…!!!”
Mereka mentertawakanku dan Awan memelukku bahagia.

(by: Megawati)

0 komentar:

Welcome to Media SMAGA blog ^^