Sebuah Cerita Tanpa Koma!

Waktu berlalu tanpa peduli apa yang terjadi, tanpa peduli siapa pelakunya dan apa yang dilakukannya. Waktu memandang semuanya sama. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik hari ini, jangan harap akan menghasilkan yang terbaik hari esok. 24 jam seakan berlalu tanpa terasa bagi kami. Setiap detik waktu yang berjalan menjadi sebuah cerita tanpa koma. Puluhan ide dan cerita memberontak memenuhi otak menuntut untuk segera dituangkan dalam berita.

Tak ada batasan waktu bagi kami, tak ada koma dalam dunia kami. Dunia kami menuntut untuk selalu menghasilkan yang terbaik dan berkualitas. Meskipun sejenak melupakan masa indah hidup kami, semua itu demi mimpi kami untuk selalu menjadi yang terbaik. Kami bercerita tanpa koma, berlari mengejar realitas. Waktu dan pena setia menemani hidup kami. Karena dengan itu kami kuat.

Jika orang lain mati meninggalkan bangkai, kami tak akan mati. Kami menulis lembar demi lembar yang menjadi saksi dan kekuatan untuk tetap dikenang hingga kini. Menjadi saksi hidup kami dan mereka. Semuanya terekam indah dalam goresan pena. Kata-kata yang menjadi ekspresi indrawi, penekanan yang mewakili emosi, dan semua cerita yang menggambarkan kebahagiaan. Dengan harapan kami akan selalu bermanfaat bagi sesama dan tetap memberikan kontribusi positif bagi perkembangan media massa sekolah. (Red)

Jumat, 11 Maret 2011

Special Report-Putri Lingkungan Kecelakaan

Kediri- Jum'at (11/3) Telah terjadi kecelakaan yang cukup parah antara penjual tahu dan salah satu finalis putri lingkungan Honda Komu School Contest V Radar Kediri. Kecelakaan itu terjadi di desa Kwadungan didekat Pabrik Gudang Garam unit 8. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.30 setelah finalis tersebut pulang dari kantor Radar Kediri.
Kecelakaan yang menimpa Safitri Nindya Kirana (17) finalis putri lingkungan nomor 15 itu terjadi akibat penjual tahu yang membawa obrok melaju kencang. Padahal di jalanan tersebut juga ramai oleh pengendara lain. Dan sepeda motor yang dikendarai Nindya tersebut terserempet oleh obrok penjual tahu sehingga jatuh di sawah. Meskipun luka yang dialami Nindya tidak terlalu parah, hanya lecet-lecet namun masih perlu penanganan medis. Tak hanya Nindya yang mengalami luka-luka namun Ema, teman yang diboncengnya juga mengalami luka namun tak parah. “La bapak itu lo udah tau jalan sempit masih aja nyalip (mendahului) padahal motor kita udah turun dari aspal. Di depan ada mobil. Di seberang juga ada mobil. Jalannya sempit. Jadinya ya kayak gini.” Ungkap Ema saat diwawancarai tim aspek.
Terlihat ada mobil ambulan dan beberapa warga yang ramai menolong Nindya dan Ema. Penjual tahu yang menabrak keduanya tersebut tak mengalami luka apa-apa, hanya saja tahu yang dijualnya tumpah semua. Penjual tahu tersebut sempat ingin kabur, namun sempat ditahan oleh warga. “Lo pak, sampean (Anda) itu lo yang nabrak kok seenaknya kabur. Kalau gak nabrak ya gak bakalan telat jualan. Nyawaku Cuma satu pak!” kata Nindya saat diobati lukanya. Akhirnya setelah keluarga Nindya datang, hal itu dapat diselesaikan dan Nindya di bawa ke rumah sakit. Semoga keadaannya lekas membaik dan dapat mengikuti pemilihan putri lingkungan 2011 di School Contest V. (faradizzo)

0 komentar:

Welcome to Media SMAGA blog ^^