Sebuah Cerita Tanpa Koma!

Waktu berlalu tanpa peduli apa yang terjadi, tanpa peduli siapa pelakunya dan apa yang dilakukannya. Waktu memandang semuanya sama. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik hari ini, jangan harap akan menghasilkan yang terbaik hari esok. 24 jam seakan berlalu tanpa terasa bagi kami. Setiap detik waktu yang berjalan menjadi sebuah cerita tanpa koma. Puluhan ide dan cerita memberontak memenuhi otak menuntut untuk segera dituangkan dalam berita.

Tak ada batasan waktu bagi kami, tak ada koma dalam dunia kami. Dunia kami menuntut untuk selalu menghasilkan yang terbaik dan berkualitas. Meskipun sejenak melupakan masa indah hidup kami, semua itu demi mimpi kami untuk selalu menjadi yang terbaik. Kami bercerita tanpa koma, berlari mengejar realitas. Waktu dan pena setia menemani hidup kami. Karena dengan itu kami kuat.

Jika orang lain mati meninggalkan bangkai, kami tak akan mati. Kami menulis lembar demi lembar yang menjadi saksi dan kekuatan untuk tetap dikenang hingga kini. Menjadi saksi hidup kami dan mereka. Semuanya terekam indah dalam goresan pena. Kata-kata yang menjadi ekspresi indrawi, penekanan yang mewakili emosi, dan semua cerita yang menggambarkan kebahagiaan. Dengan harapan kami akan selalu bermanfaat bagi sesama dan tetap memberikan kontribusi positif bagi perkembangan media massa sekolah. (Red)

Minggu, 23 Oktober 2011

Kecil-Kecil Bikin Heboh

Suaranya terdengar di seantero GOR Jayabaya. Jarang terlihat di antara penonton. Tapi yang jelas suaranya dekat di hati dan selalu bikin heboh. Lah, siapakah dia? Ada yang bisa tebak? Haha… pastilah sang Komentator dan MC. Di balik tubuh mungilnya tersimpan tenaga ekstra untuk “menghebohkan” seisi GOR.

Namanya cukup singkat dan jelas, Dewi Cahya atau biasa dipanggil DECHA. Dipinggir lapangan terlihat ia sangat fokus mengomentatori pertandingan. Suara lantang dan semangatnya mungkin memecah suasana GOR yang hari ini terlihat cukup sepi.

Ia terlihat antusias ketika Tim ASPEK mewawancarainya di sela-sela pertandingan. Menurutnya KFL tahun ini cukup seru dan asyik karena juara bertahan tergeser oleh tim-tim yang lain. Ini membuktikan bahwa tahun ini tim-timnya lebih tangguh. Jadi komentator futsal sih gak terlalu sulit cuma butuh ketrampilan, semangat, berani berteriak, pengetahuan tentang bola, dan yang terpenting adalah konsentrasi penuh. Tapi sayang tahun ini menurutnya suporternya banyak tapi kurang antusias dan semangat untuk mendukung tim-tim yang bertanding. Maka dari itu sangat penting peran komentator untuk memecah kesunyian dan pemberi semangat. “Pokoknya antara KFL 1 sampai 3 yang paling heboh itu KFL 3 soalnya komentatornya aku (Dewi Cahya.red)” ujarnya sambil tertawa dan meminta foto bareng.

0 komentar:

Welcome to Media SMAGA blog ^^